Rabu, 19 September 2012

ahlak dalam islam

-->
AKHLAQ DALAM ISLAM

Terminologis Akhlaq
Ciri-Ciri Akhlaq Islam 
Sumber Akhlaq
Substansi Akhlaq

Macam-macam Akhlaq
Metode Pembinaan Akhlaq
Prinsip Akhlaq
Ruang Lingkup Akhlaq Islam

PENGERTIAN AKHLAQ
Secara etimologis, akhlaq kata jama’ yang berasal dari kata “Khuluq”, mengandung arti budi pekerti, etika, moral à Khuluq mempunyai kesesuaian dengan kata “Khilqun”. Bedanya: Khuluq merupakan perangai manusia dari dalam diri manusia (ruhaniyah), sedang khilqun merupakan perangai manusia dari luar (jasmaniyah).

Secara Terminologis:
1.     Menurut Ibnu Maskawaih dalam bukunya “Tahdzibul Akhlaq wa That-hirul A’raq” mendefinisikan, akhlaq adalah keadaan jiwa yang medorong melakukan perbuatan tanpa memerlukan pertimbangan pemikiran.
2.    Menurut Imam Ghazali dalam bukunya “Ihya’ Ulumuddin”, mendefinisikan bahwa akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, dengan sifat itu timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan akal.
3.    Menurut Prof.Dr.Akhmad Amin, dalam bukunya “Ilmu Akhlaq” mengemukakan bahwa akhlaq adalah “Al-Adatul Iradah”, yaitu kehendak yang dibiasakan.
4. Menurut Ibrahim Anis akhlaq adalah sifat  yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”.
5. Menurut Abdul Karim Zaidan “ Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau ,meninggalkannya”.


SUMBER AKHLAQ ISLAM
1.     Al-Qur’an à Seluruh firman Allah
2.    Al-Hadits  à Seluruh tutur kata dan prilaku Rasulullah
3.    Teladan para Sahabat Nabi, terutama sahabat kubra; yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar Bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

SUBSTANSI AKHLAQ
1.     Berdasarkan sabda Rasulullah saw. “ Innama buitstu li utammima makarimal akhlaq” : Aku di utus oleh Allah  untuk menyempurnakan akhlaq. Artinya:
    a. Akhlaq Rasulullah menyempurnakan ajaran akhlaq yang diturunkan Allah kepada para Rasul terdahulu, atau menyempurnakan seluruh sistem ajaran Islam.
    b. Akhlaq merupakan penyempurna Aqidah, Ibadah, Syari’ah, bahkan menentukan baik buruknya suatu bangsa.

CIRI-CIRI AKHLAQ ISLAM
1.     Akhlaq sebagai ekspresi sifat dasar manusia yang konstan dan tetap.
2.    Akhlaq selalu dibiasakan seseorang sehingga ekspresi akhlaq tersebut dilakukan secara berulang-ulang, tanpa disertai pertimbangan pikiran terlebih dahulu.
3.    Apa yang diekspresikan akhlaq merupakan keyakinan seseorang dalam menempuh keinginan sesuatu, sehingga pelaksanannya tidak ragu-ragu.
Akhlaq penyempurna Aqidah:
1.     Sabda Rasul: “Akmalul mukminiina iimanan ahsanuhum khuluqan”, Sempurnanya iman seseorang tergantung pada kesempurnaan akhlaq seseorang.
2.    Sabda Rasul :”Barangsiapa beriman kepada Allah dan beriman kepada hari akhir, jika bertutur kata baik atau diam. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, ditandai dengan menghormati tamu, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, ditandai dengan sikap mengormati tetangga.
3.    Sabda Rasul : An-Nadzafatu minal Iman”, kebersihan sebagian daripada iman.

Akhlaq penyempurna Ibadah:
1.     Ibadah yang dikerjakan memenuhi syarat dan rukun à syah menurut syari’at. Ibadah baru disebut sempurna apabila disempurnakan dengan akhlaq.
2.    Semua ibadah disebut sempurna apabila disempurnakan oleh Akhlaq, seperti shalat: menutup aurat tidak sekedar memenuhi syarat, tapi harus sesuai dengan kepatutan.
3.    Mengabaikan akhlaq dalam ibadah berakibat batalnya ibadah secara hakekat, seperti: ketika sedang berpuasa meskipun menahan lapar dan haus, akan tetapi tidak meninggalkan perkatan dusta dan perbuatan dusta, maka puasanya akan sia-sia.




Akhlaq Penyempurna Syari’at
1.     Kesempurnaan pelaksanaan syari’at tidak lepas dari akhlaq, seperti syari’at menyembelih binatang tidak cukup hanya dengan membaca asma Allah, tetapi harus menggunakan pisau yang tajam, agar tidak mendzalimi binatang.
2.    Syari’at jual beli, tidak cukup memenuhi syarat dan rukun jual beli, tapi harus disempurnakan dengan akhlaq, seperti akhlaq menawar bagi pembeli dan akhlaq menawarkan barang bagi penjual.
Akhlaq menentukan baik buruknya suatu Bangsa
Syauki Bey mengatakan: Sesungguhnya baiknya suatu bangsa tergantung pada kesempurnaan akhlaqnya, runtuhnya  akhlaq  suatu bangsa, runtuh pula bangsa tersebut


MACAM-MACAM AKHLAQ

A. Akhlaqul Karimah (mulia) atau Akhlaqul         
    Mahmudah (terpuji)

1.     Amanah (dapat dipercaya)  Q.s. 4:107, 23:1-8
2.    Al-’Afwu (pemaaf)     Q.s. 3:159,  4:27,28, 7: 199
3.    Al-Khair (berbuat baik dalam segala hal) Q.s. 2:144, 148,195, 23:155, 28:56
4.    Ihsan (berbuat baik kepada siapa saja) Q.s.2:83,177,261,263, 3:15-17, 4:36,114.
5.    Iffah (menahan diri dari maksiyat) Q.s. 4:25, 5:5,   
        24:30
6. Al-Muru’ah (kesatria dan berbudi tinggi) Q.s. 3:188Ar-Rahman (belas kasih)  Q.s. 90:12-17
8. As-Sakha’ (pemurah)  Q.s. 6:127, 10:10, 19:62
9. Ass-Shabr (penyabar)  Q.s. 2:45,153,155,156, 3:15-17.
10.Ash-Shidqu (berkata benar)  Q.s. 3:15-17,2:83,177,261, 4:36.
11.Asy-Syaja’ah (pemberani) Q.s. 33:22-23, 48:29
12.At-Ta’awun (penolong) Q.s. 5:2, 8:73, 9:71
13. At-Tawadlu’ (rendah hati)  Q.s. 24:30, 25:63,31:18
14. Qona’ah (menerima apa adanya)  Q.s. 53:39-40
15. Izzun Nafs (berjiwa luhur)  Q.s. 35:10, 36:2 

B. Akhlaqus Sayyi’ah (jelek) atau Akhlaqul Madzmumah (tercela)
1.     Fawakhisy (berbuat dosa besar) Q.s. 6:151, 16:90, 7:20
2.    Al-Baghyu (dzalim, egois) Q.s. 57:23,24, 59:9, 64:16, 104: 1-4, 7:33, 13:25, 9:34-35, 25:67, 10:22-23, 4:37,128 17:29-30, 47:36-38, 53:32-41, 70:15-18, 29:8-11.
3.    Al-Buhlu (kikir) Q.s. 17:29.
    4. Al-Bughtan (berdusta) Q.s. 4:112, 49:6.
5. Al-Khiyanah (mengingkari) Q.s. 4:105-108, 8:58, 16:92-94
6. Adz-Dzulmun (sesat atau aniaya) Q.s. 4:148, 42:40
7. Al-Jubn (pengecut) Q.s. 3:156-158, 4:72-73, 8:15-16, 9:44-75
8. Al-Isyraf (berlebih-lebihan) Q.s. 4:36, 172,173, 17:37-38
9. An-Namimah (mengadu domba) Q.s.2:178, 5:32
10. Qatlun Nafs (bunuh diri) Q.s. 3:14

METODE PEMBINAAN AKHLAQ
                                                                                                                            
Pertama:
Takhalli bil Akhlaqis Sayyi’ah à membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, seperti : hasad, munafiq, sombong, su’udzan, kufur, dendam, putus asa, ghibah, namimah, dll
Kedua:
Tahalli bil Akhlaqil Hasanah à mengisi dan membiasakan diri dengan sifat-sifat terpuji atau mahmudah, seperti: syukur, husnudzan, pema’af, ta’awun, amanah, sabar, tawakkal
Ketiga:
Tajalli ila Rabbil Bariyyah à memiliki sensitivitas transenden (kepekaan spiritual), mudah memahami pesan moral, makna dan filosofi ayat-ayat qauniyah, termasuk sensitif terhadap dosa dan kesalahan.

PRINSIP AKHLAQ ISLAM
1.     Akhlaq yang baik dan benar harus didasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, bukan dari tradisi atau aliran-aliran tertentu.
2.    Adanya keseimbangan antara akhlaq kepada Allah, kepada sesama, dan kepada makhluq lain.
3.    Pelaksanaan akhlaq harus bersamaan dengan pelaksanaan aqidah dan syari’at, karena ketiga ajaran tersebut merupakan bagian integral syari’at Allah.
4. Akhlaq dilakukan semata-mata karena Allah, walaupun obyek akhlaq pada makhluq. Sedang akhlaq kepada Allah harus lebih diutamakan dari pada akhlaq kepada makhluq.
5. Akhlaq dilakukan menurut proporsinya

RUANG LINGKUP AKHLAQ ISLAM
Muhammad ‘Abdullah Darz dalam bukunya “Dustur al-Akhlaq fi al-Islam” membagi ruang lingkup akhlaq menjadi lima bagian:
SATU
AL-AKHLAQ AL-FARDIYYAH à Akhlaq pribadi, terdiri dari:
a)    al-Awamir (yang diperintahkan),
b)   an-Nawahi (yang dilarang),
c)    al-Mubahat (yang dibolehkan),
d)   al-Mukhalafah bi al-Idhthirar (akhlaq dalam keadaan darurat)
DUA
Al-Akhlaq Al-Usariyah à Akhlaq berkeluarga, terdiri dari
a)    Wajibat nahwa al-Ushul wa al-furu’ (kewajiban timbal balik orang tua dan anak)
b)   Wajibat baina al-azwaj (kewajiban suami istri)
c)    Wajibat nahwa al-aqarib (kewajiabn terhadap karib kerabat)

TIGA
Al-Akhlaq al-Ijtima’iyyah à Akhlaq bermasyarakat, terdiri dari:
a.     Al-Mahdzurat (yang dilarang)
b.    Al-Awamir (yang diperintahkan)
c.     Al-Qawaid al-adab (kaedah-kaedah adab)
EMPAT
Akhlaq Ad-Daulah à Akhlaq bernegara, terdiri dari :
a.     Al-’Alaqah bain ar-rais wa as-syaib (akhlaq hubungan antara pemimpin dan rakyat.
b.    Al-’Alaqat al-Khairiyyah (hubungan luar negeri)
LIMA
AL-Akhlaq ad-Diniyyah à Akhlaq beragama, terdiri dari :
                                                Wajibat nahwa Allah (kewajiban terhadap Allah)



Wallahu ‘Alam bissawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar